Hutama Karya Hadirkan Posko Evakuasi Terpadu Di Langkat Untuk Korban Bencana Sumatra

Kamis, 11 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Dharma Sakti
Hutama Karya mengaktifkan posko evakuasi dengan fasilitas lengkap di Rest Area KM 41 B, Ruas Tol Binjai–Langsa, yang beroperasi dari 26 November hingga 5 Desember 2025 untuk menampung dan melayani warga yang mengungsi. (Dok. hutamakarya)

Langkat - Sebagai bentuk aksi nyata tanggap darurat, PT Hutama Karya (Persero) mendirikan dan mengoperasikan posko evakuasi terpadu di Rest Area KM 41 B, Ruas Tol Binjai–Langsa, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Posko ini mulai berfungsi sejak bencana hidrometeorologi melanda wilayah tersebut pada 26 November 2025 dan secara resmi beroperasi hingga 5 Desember 2025, seiring dengan membaiknya kondisi tempat tinggal para korban. Fasilitas ini dirancang untuk menjadi tempat perlindungan sementara yang layak bagi ratusan pengungsi dari desa-desa sekitar yang terdampak banjir dan tanah longsor. Keberadaan posko ini menjadi bukti komitmen Hutama Karya untuk hadir langsung di titik terdampak melalui program corporate social responsibility-nya, HK Peduli.

Posko evakuasi Hutama Karya di Langkat bukan sekadar tempat berteduh, tetapi merupakan fasilitas terpadu yang memenuhi standar kemanusiaan. Di dalamnya tersedia aula serba guna, tujuh dapur umum yang beroperasi untuk menyediakan makanan bagi pengungsi, ruang kesehatan yang dilayani oleh tim medis, ruang laktasi khusus untuk ibu menyusui, serta sarana kamar mandi dan MCK yang terpisah antara laki-laki dan perempuan. Penyediaan fasilitas-fasilitas khusus ini bertujuan untuk menjaga martabat, privasi, dan kesehatan para pengungsi selama mereka berada di lokasi tersebut.

Pengelolaan posko dilaksanakan dengan prinsip kolaborasi dan koordinasi yang kuat. Hutama Karya bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, unsur TNI dan Polri, serta pemerintah daerah Kabupaten Langkat. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, dilakukan pembersihan menyeluruh terhadap semua fasilitas umum sebanyak tiga kali dalam sehari. Tim medis gabungan yang bertugas secara rutin memeriksa kesehatan pengungsi, memantau kondisi kelompok rentan, menyediakan obat-obatan dasar, dan memiliki mekanisme rujukan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat jika ditemukan kasus yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Dari posko inilah, distribusi bantuan logistik dan non-logistik untuk wilayah sekitar dikoordinir. Hutama Karya bersama dengan sejumlah anak perusahaannya, seperti PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), PT Hakaaston (HKA), PT Hutama Marga Waskita (Hamawas), dan PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL), menyalurkan bantuan secara bertahap. Bantuan yang diberikan meliputi bahan makanan pokok, pakaian layak pakai, selimut penghangat, perlengkapan khusus untuk bayi, serta paket kebersihan yang berisi sabun, sampo, sikat gigi, dan kebutuhan sanitasi keluarga lainnya.

Penyaluran bantuan dilakukan dengan sistem yang terdata dan terkoordinasi. Tim HK Peduli mengumpulkan dan memperbarui data jumlah pengungsi aktif setiap hari, kemudian menyesuaikan penyaluran bantuan agar tepat sasaran dan mencukupi kebutuhan. Koordinasi juga terus dijalin dengan posko-posko penanganan bencana resmi lainnya yang berada di sekitar Ruas Tol Binjai–Langsa. Pendekatan ini memastikan tidak terjadi tumpang tindih bantuan atau ada warga yang terlewat dari bantuan.

Selain fokus di Langkat, Hutama Karya juga memperluas jangkauan bantuan ke provinsi tetangga, Aceh. Perusahaan menyalurkan bantuan kemanusiaan langsung ke desa-desa terdampak, seperti Desa Tijien Husein di Kabupaten Pidie Jaya dan Desa Meunasah Pulo di Kabupaten Bireuen. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Project Director Jalan Tol Sigli – Banda Aceh kepada keuchik (kepala desa) setempat. Untuk skala yang lebih luas, Hutama Karya mendistribusikan ratusan paket bahan pokok, kasur lipat, selimut, dan kebutuhan harian lainnya melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWS) I.

Respons Hutama Karya juga mencakup pemulihan infrastruktur vital. Perusahaan menyiapkan dan mendistribusikan jembatan bailey sebagai solusi sementara untuk menghubungkan akses jalan yang putus. Alat-alat berat seperti ekskavator dan bulldozer juga dimobilisasi ke titik-titik tertentu sesuai arahan BPBD Aceh untuk membersihkan material longsor dan membuka jalan yang tertutup. Langkah-langkah teknis ini sangat penting untuk memulihkan konektivitas antarwilayah, yang merupakan prasyarat bagi pemulihan ekonomi dan sosial.

Keseluruhan upaya Hutama Karya melalui HK Peduli ini merefleksikan peran strategis BUMN sebagai pionir dalam penanganan bencana. Dengan memanfaatkan sumber daya, jaringan, dan keahlian teknis yang dimiliki, Hutama Karya mampu memberikan respons yang cepat, terorganisir, dan menyentuh berbagai aspek kebutuhan darurat. Keberhasilan pengoperasian posko di Langkat dan penyaluran bantuan di berbagai titik menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana sinergi antara korporasi, pemerintah, dan masyarakat dapat memitigasi dampak bencana dan mempercepat proses pemulihan kehidupan warga.

(Dharma Sakti)

Baca Juga: 7 Unit Alat Berat Dikerahkan, BBWS Brantas Normalisasi Sungai Pascabencana Semeru
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.