KemenPU Kerahkan Segala Upaya Pulihkan Jalan Nasional Sumatera Jelang Libur Akhir Tahun

Kamis, 04 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Dharma Sakti
Pasca-bencana alam yang merusak ratusan titik jalan, Kementerian PU bekerja sama dengan pemerintah daerah dan BPBD mengerahkan sumber daya untuk pemulihan cepat, menargetkan jalan utama beroperasi sebelum liburan akhir tahun.

Jakarta - Pasca diterjang bencana banjir dan tanah longsor yang memutus ratusan ruas jalan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengerahkan segala sumber daya untuk pemulihan cepat. Menteri PUPR Dody Hanggodo menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan konektivitas jalan nasional di Sumatera pulih sebelum puncak arus mudik liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Langkah ini penting untuk menjamin distribusi logistik bantuan dan kebangkitan ekonomi wilayah terdampak.

Kerusakan infrastruktur yang terjadi sangat luas. Hingga 2 Desember 2025, tim teknis Kementerian PU telah mengidentifikasi total 339 titik kerusakan yang terdiri dari 253 titik longsor dan 86 titik banjir. Dampaknya tidak hanya pada jalan; puluhan jembatan juga mengalami kerusakan parah, termasuk 14 jembatan putus di Aceh dan 4 jembatan rusak di Sumatera Utara. Kondisi ini mengisolasi banyak daerah dan menyulitkan distribusi bantuan.

Menghadapi tantangan tersebut, strategi penanganan dilakukan secara bertahap dan terpadu. Prioritas tertinggi adalah membuka akses darurat agar bantuan kemanusiaan seperti makanan, obat-obatan, dan tenda dapat segera masuk. Untuk itu, operasi pembersihan material longsor dan banjir bandang dilakukan secara terus-menerus. Pada lokasi yang terjangkau, pekerjaan perbaikan dasar seperti penimbunan dan pemadatan segera dilaksanakan.

Salah satu tantangan terberat saat ini adalah kondisi alam yang belum sepenuhnya stabil. Menteri Dody mengungkapkan bahwa di sejumlah titik di Aceh, banjir masih setinggi 80 cm sehingga alat berat belum dapat dioperasikan. Cuaca yang tidak menambah menjadi faktor penghambat yang signifikan. Pemerintah berharap kondisi cuaca segera membaik agar proses percepatan pemulihan dapat berjalan optimal.

Meski penuh tantangan, sejumlah kemajuan telah dicapai. Akses menuju wilayah Tapanuli, yang sebelumnya terisolasi total, mulai dapat dibuka secara bertahap. Di ruas jalan Sigli–Bireuen (Aceh) dan menuju Sibolga (Sumut), konektivitas telah pulih untuk kendaraan kecil dan truk ringan, yang merupakan perkembangan krusial untuk menggerakkan bantuan. Pemasangan Jembatan Bailey sementara juga telah dimulai di lokasi-lokasi jembatan putus yang strategis.

Pemulihan ini tidak bisa dilepaskan dari konteks kemanusiaan yang lebih besar. Bencana ini telah merenggut ratusan nyawa dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi. Membuka akses jalan sama artinya dengan menyelamatkan nyawa, memastikan bantuan kesehatan sampai, dan memberikan kepastian bagi pengungsi. Kementerian PU juga berkoordinasi erat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah daerah untuk memastikan penanganan yang efektif dan tepat sasaran.

Target penyelesaian pada 16 Desember 2025 menjadi tenggat waktu yang ambisius namun diperlukan. Tujuannya jelas: memastikan bahwa pada momen libur Nataru, masyarakat di Sumatera sudah dapat kembali beraktivitas dan berekonomi dengan lebih baik, dan arus transportasi antarkota tidak lagi terhambat. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk hadir langsung menyelesaikan masalah rakyat, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

(Dharma Sakti)

Baca Juga: Hutama Karya Bangun Ikon Baru Keadilan Dan Demokrasi Di Ibu Kota Nusantara
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.